Gadis Pantai tumbuh besar di perkampungan nelayan Kabupaten Rembang. Karena wajahnya yang ayu, ia dipersunting seorang pembesar santri di kota. Semua orang mengelu-elukan perkawinan tersebut bahwasanya salah seorang penduduk kampung mereka menjadi Bendoro Putri (panggilan bagi kaum priyayi).
Namun yang terjadi sebenarnya tidak demikian. Seorang Bendoro tidak diakui pernikahannya jika tidak dengan sesama orang sekalangan. Gadis Pantai yang kini dipanggil Mas Nganten tak lebih dari gundik sahaya yang melayani kebutuhan seks pembesar tersebut. Dalam gedung besar yang segala kebutuhannya tercukupi dengan begitu mudah, Gadis Pantai mempelajari banyak hal tentang hidup, nasib, takdir, perbedaan antara miskin dan priyayi, sampai dengan feodalisme Jawa yang tak berhati.
![]() |
cover buku |
Saya menyesal karena baru kali ini saya membaca tulisan Pramoedya Ananta Toer dan saya terpesona bagaimana ia dengan lugunya masuk dalam karakter Gadis Pantai yang diciptakannya sendiri. Bagaimana kakek yang menghabiskan separuh hidupnya dalam penjara, bisa menulis dengan sebegitu keren. Dan bagaimana beliau mendeskripsikan kehidupan priyayi dengan begitu gamblang tanpa ragu.
Annesya
itu namanya bakat alam :) dimanapun apapun kondisinya beliau bisa mencipta sesuatu yg indah (sok tau hehehe).
ReplyDeletebtw si co itu karakter kartun ciptaanku namanya Jerry n foto ce yg di puisi itu namanya Beth, jadi dlm ilustrasi itu ceritanya si jerry lagi liat puisi ciptaan si beth :)
aku suka karya2nya dia tapi jarang beli hehee
ReplyDeletewahhh manteb juga nih sobat :))
ReplyDeletepramoedya ananta toer memang super
ReplyDeletesayang ya lanjutannya hilang
yang paling super adalah
kayaknya ini kisah nyata
langsung dari neneknya mbah pramoedya sendiri
aku nyari buku yang ini, gak nemu-nemu. susaaaaaaaaah banget...
ReplyDelete:)
ReplyDeletejadi pengen cepat-cepat nyelesain Larasati, biar lanjut baca yang ini :)) karyanya emang bagus-bagusss (y)
ReplyDelete